Selasa, 28 April 2015

Menulis itu belajar mengevaluasi diri



Menulis itu belajar mengevaluasi diri 
Tidak semua orang mau menyempatkan diri untuk berbenah, merenungi, dan mencari cara untuk menjadi lebih baik. Melihat diri dan perubahannya dengan segala kegembiraan, energi, dan sinar. Sebagaimana tidak semua pribadi mau menuliskan rencana kehidupannya untuk masa depan yang lebih baik, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Menulis akan menjadikan anak-anak pikiran berikut ibu-bapaknya menjadi jelas terbaca dan bercahaya sehingga Anda bisa melangkah dengan gairah yang menyala-nyala. Demikian kekuatan menulis. Menulis apa yang akan dijalankan mampu meningkatkan berlipat-lipat energi untuk berbuat. Ia memiliki riak gelombang yang mengalun ke segala penjuru yang kemudian menjadi motor penggerak jiwa. Apalagi jika kalimat itu tersaji dan dikemas dengan baik. Jika tidak demikian, daya tahan psikologis Anda dalam berbuat menjadi lemah lalu Anda mulai jemu dalam berjuang dan akhirnya Anda tanggalkan senjata dari bahu Anda.
Aku mencoba mengetahui keaadaanku dengan bercermin lewat tulisan-tulisanku. Aku ingin mengetahui seberapa besar kemudian perubahan-perubahan yang terjadi dalam diriku. Aku membuka kembali lembaran-lembaran tulisanku tahun 2009 dan aku badingkan dengan tulisanku tahun 2013. Kulihat tulisanku empat tahun yang lalu jauh lebih baik dari tulisanku tahun 2013. Aku merenungi kembali perihal diriku. Mungkin aku semakin lama semakin tidak membaik, sehingga hari ini aku masih mengagumi tulisanku dimasa lalu. Aku khawatir dan mungkin benar aku semakin hari bertambah tidak produktif. Hal ini aku baca dari hasil tulisanku yang semakin tidak berkualitas. Kualitas tulisan bergantung pada kualitas jiwa dan keimanan serta kualitas keilmuan dan perenungan mendalam yang kita jalani.
Memang benar apa yang dikatakan oleh banyak penulis bahwa tulisan adalah cermin bagi diri kita. Denganya kita bisa melihat perkembangan demi perkembangan dalam diri seseorang, tentang cara berpikirnya, tentang cara ia merasa, cara berpemahaman, dan bahkan kemudian semangat ia beramal dan berilmu. Masih banyak lagi hal-hal lain yang bisa kita selami dalam diri kita lewat tulisan. Maka menulis adalah pekerjaan orang yang mau terus mengevaluasi diri dan memperbaikinya. Terkait hal ini saya mengutip kata-kata Hernowo dalam bukunya mengikat makna update bahwasannya bahasa dapat kita gunakan sebagai cermin jiwa.
Kata-kata adalah cermin jiwa
Duhai jiwa yang kadang merana
Cepat-cepatlah berkaca pada kata
Agar sirna segera segala duka lara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar