Menulis
itu belajar mengevaluasi diri
Tidak semua orang mau
menyempatkan diri untuk berbenah, merenungi, dan mencari cara untuk menjadi
lebih baik. Melihat diri dan perubahannya dengan segala kegembiraan, energi,
dan sinar. Sebagaimana tidak semua pribadi mau menuliskan rencana kehidupannya
untuk masa depan yang lebih baik, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Menulis akan menjadikan
anak-anak pikiran berikut ibu-bapaknya menjadi jelas terbaca dan bercahaya
sehingga Anda bisa melangkah dengan gairah yang menyala-nyala. Demikian
kekuatan menulis. Menulis apa yang akan dijalankan mampu meningkatkan
berlipat-lipat energi untuk berbuat. Ia memiliki riak gelombang yang mengalun
ke segala penjuru yang kemudian menjadi motor penggerak jiwa. Apalagi jika
kalimat itu tersaji dan dikemas dengan baik. Jika tidak demikian, daya tahan
psikologis Anda dalam berbuat menjadi lemah lalu Anda mulai jemu dalam berjuang
dan akhirnya Anda tanggalkan senjata dari bahu Anda.
Aku mencoba mengetahui
keaadaanku dengan bercermin lewat tulisan-tulisanku. Aku ingin mengetahui
seberapa besar kemudian perubahan-perubahan yang terjadi dalam diriku. Aku
membuka kembali lembaran-lembaran tulisanku tahun 2009 dan aku badingkan dengan
tulisanku tahun 2013. Kulihat tulisanku empat tahun yang lalu jauh lebih baik
dari tulisanku tahun 2013. Aku merenungi kembali perihal diriku. Mungkin aku
semakin lama semakin tidak membaik, sehingga hari ini aku masih mengagumi
tulisanku dimasa lalu. Aku khawatir dan mungkin benar aku semakin hari
bertambah tidak produktif. Hal ini aku baca dari hasil tulisanku yang semakin
tidak berkualitas. Kualitas tulisan bergantung pada kualitas jiwa dan keimanan
serta kualitas keilmuan dan perenungan mendalam yang kita jalani.
Memang benar apa yang
dikatakan oleh banyak penulis bahwa tulisan adalah cermin bagi diri kita. Denganya
kita bisa melihat perkembangan demi perkembangan dalam diri seseorang, tentang
cara berpikirnya, tentang cara ia merasa, cara berpemahaman, dan bahkan
kemudian semangat ia beramal dan berilmu. Masih banyak lagi hal-hal lain yang
bisa kita selami dalam diri kita lewat tulisan. Maka menulis adalah pekerjaan
orang yang mau terus mengevaluasi diri dan memperbaikinya. Terkait hal ini saya
mengutip kata-kata Hernowo dalam bukunya mengikat
makna update bahwasannya bahasa dapat kita gunakan sebagai cermin jiwa.
Kata-kata adalah cermin
jiwa
Duhai jiwa yang kadang
merana
Cepat-cepatlah berkaca
pada kata
Agar sirna segera
segala duka lara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar